Ketua Pengurus Cabang Jakarta YHT Pimpin Upacara Hari Pahlawan

ADMIN UTAMA
0

Jakarta, (10/11/25) | Ketua Pengurus Cabang  Jakarta Yayasan Hang Tuah Kolonel Laut (Purn) Jaka Santosa Adiwardoyo, S.Sos., M.H menjadi Irup pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2025 yang berlangsung di SMP Hang Tuah 2 Jakarta,(10/11/25).

Upacara  Peringatan Hari Pahlawan dengan tema : "Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan", diikuti oleh seluruh tenaga pendidik  SMP Jang Tuah 2 sebanyak 34 orang serta 547 siswa kelas 7, 8 dan 9.Dalam upacara tersebut juga di laksanakan penyerahan  piagam penghargaan dari berbagai prestasi siswa antara lain : Juara 2 dan 3 lomba Tari tingkat Kotamadya , Juara utama 2 Lomba Tata Upacara Bendera tingkat Jabodetabek, medali perunggu Lomba IPA tingkat Nasional dan medali perak Lomba Matematika tingkat Nasional, serta Juara  Lomba Regu Prestasi Pramuka tingkat Jabodetabek, dan Juara Lomba Penulisan Esai, cerpen dan LKPD hasil karya tulis PPKB ke -7 tahun 2025 di KRI RJW yang baru lalu.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam sambutannya yang di bacakan oleh Ketua Pengurus Cabang Jakarta Yayasan  Hang Tuah  Kolonel Laut (Purn) Jaka Santosa Adiwardoyo, S.Sos., M.H meyenut bahwa, para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan  keikhlasan.

Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani  dari para pahlawan bangsa: Pertama, kesabaran para pahlawan. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun  strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar  membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan  pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena  mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan  tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan

Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan  bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak  berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan  melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati, bukan pada  posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang  ditinggalkan.

Ketiga, pandangan jauh ke depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan  datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai.  Dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari  ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak   pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah  kemanusiaan.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kabiddik Cabang Jakarta Yayasan Hang Tuah Kolonel Laut (Purn)  Drs. Teguh Soedarmadji, M.T, dan Ketua Komite SMP Hang Tuah 2 Jakarta Ibu Indriyani,W, S.H.serta Kasatdik SMP Hang Tuah 2 Jakarta Drs . Aris Supriyanto.

(yht/dar)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)